Selasa, 13 November 2012

Cara membuat kerajinan gelas daur ulang kaca

Bicara tentang Souvenir atau oleh-oleh, pasti langsung terlintas dibenak sobat muda tentang makanan atau benda-benda antik dan unik. Kali ini, tim liputan krisnahome.blogspot.com akan mengajak sobat muda untuk mengupas dan menelusuri Souvenir khas Kota Batu yang mungkin saat ini sudah sangat langka.

Sobat muda pasti tidak asing lagi ketika melihat atau mendengar sebuah gelas kaca biasa yang mempunyai nilai estetik cukup tinggi, apabila dibuat dengan sedikit apresiasi seni dan segenap curahan hati oleh tangan-tangan yang terlatih dan berpengalaman. Ya, pada umumnya, gelas kaca biasanya
digunakan kebanyakan orang untuk minum air putih, teh, kopi, dll. Tetapi, gelas kaca yang satu ini, mempunyai nilai yang lebih untuk hanya sekedar digunakan sebagai wadah untuk minum bagi kebanyakan orang.
Militansi dalam suatu usaha telah menorehkan keteguhan dan keyakinan tentang makna kesuksesan. Sehingga tindakan nyata yang senantiasa harus ada dalam kerja keras dan konsisten untuk menghasilkan produk dengan mutu yang baik pula. Itulah serangkaian kalimat yang menstimuli Kakek tua berkacamata yang mulai merintis usahanya sejak 1959 ini. Di tangan pria paruh baya ini, gelas kaca biasa dapat disulap menjadi souvenir yang cantik dan mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.

Dapat sobat muda bayangkan, gelas kaca tersebut, oleh Kakek kelahiran 1929 ini, di beri sebuah cairan beraneka ragam warna. Dan yang membuat para pengunjung tertarik untuk memborong souvenir tersebut adalah, saat gelas kaca tersebut dibalik, cairan warna-warni yang menghiasi gelas kaca tersebut tidak tumpah. Bahkan gelas kaca yang berisi cairan warna-warni tersebut masih bisa digunakan sesuai dengan fungsinya semula, yaitu digunakan untuk minum air.

“Untuk menjalankan usaha ini, Saya tidak mengambil banyak keuntungan. Harga Souvenir gelas kaca yang Saya buat juga bervariasi. Gelas kaca warna-warni yang berukuran kecil biasanya saya jual Rp. 2000, sedangkan yang berukuran agak besar biasanya saya jual Rp.3000.” Ungkap Kakek yang pernah bekerja di Pabrik Gelas di Jl. Ngagel Surabaya, pada zaman penjajahan Belanda ini.

Di alun-alun Kota Batu, Ali tidak hanya menjual souvenir gelas kaca warna-warninya. Untuk menghibur para pengunjung, dan untuk menarik perhatian para pembeli tentunya, Kakek yang genap berusia 79 tahun ini juga memberikan sedikit atraksi, bagaimana cara membuat gelas kaca warna-warninya.
Atraksi yang disuguhkan oleh Ali tidak henti-hentinya menarik perhatian para pengunjung yang kebetulan sedang melintas di alun-alun Kota Batu. Ayah dari Lima anak ini, juga sudah mempunyai pelanggan tetap, baik dari kalangan tua, muda, maupun anak-anak.
Kakek berambut putih ini juga sering diundang untuk mengikuti Pameran di Dieng Kota Malang. “Saya sering mengikuti Pameran di Malang, dari pameran tersebut, produk andalan Saya banyak dipesan untuk Souvenir acara pernikahan dan oleh-oleh” tegas Kakek bertubuh kurus ini.
“Souvenir buatan Saya tidak hanya dipesan di daerah Malang saja, tetapi, di Mall Surabaya, tepatnya di TP (Tunjungan Plaza), dan JMP (Jembatan Merah Plaza), para pedagang pernak-pernik souvenir nya pun rutin setiap bulan memesan Gelas kaca warna-warni buatan Saya.” Pungkasnya. (Naskah : Krisna Fajar P. / Foto : Sultan HW.) sumber 

1 komentar: